Dalam Lindungan Tuhan

”Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Mazmur 91 : 1-16

Mazmur 91 sering dijadikan pasal andalan dalam menghadapi berbagai masalah. Pasal ini adalah Mazmur Musa, seorang hamba Tuhan yang dipakai luar biasa oleh Tuhan di Perjanjian Lama di dalam kepemimpinannya. Banyak sekali masalah yang Musa hadapi saat memimpin bangsa Israel masuk Tanah Perjanjian.

Kita perhatikan, bagaimana dengan kehidupan kita masing-masing? Semua orang, tanpa terkecuali, pasti pernah mengalami berbagai masalah. Sakit penyakit, atau kesesakan dan penderitaan lainnya, itu semua merupakan bagian kehidupan manusia. Tidak ada yang rela mengalaminya, tentu saja. Siapa sih yang mau mencari masalah? Masalah akan datang tanpa diundang, melanda kehidupan kita. Tapi dalam setiap pergumulan kita, bagi orang percaya itu adalah proses yang harus dilewati.

Orang yang duduk dalam lindungan yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa, akan mengakui Tuhan sebagai pelindung satu-satunya dalam hidup ini. Kita harus menyadari bahwa kita punya banyak kelemahan dan tidak mampu berjalan sendiri. Selama kita berlindung pada hal di luar Tuhan, kita akan banyak mengalami kekecewaan.

Bagaimana caranya agar doa Musa ini bisa terwujud dan kita alami sendiri? Kalau hati kita selalu melekat pada Yesus, janji-janjiNya akan senantiasa kita rasakan. Lalu bagaimana kita bisa melekat pada Tuhan? Pertama, kita harus mengenal siapa Allah kita. Pengenalan akan Tuhan akan membuat kita bertumbuh setiap hari, sehingga pribadi kita memancarkan kasih Tuhan dan dunia melihat karakter Kristus yang muncul dalam kehidupan kita. Kedua, kita sendiri harus bergerak dan memutuskan untuk mencari pertolongan Tuhan.

Selama kita hidup di dalam dunia ini, mari kita selalu melekat pada Tuhan, dan rindu mengenal Dia lebih dalam lagi. Selama kita mencari Tuhan, Dia akan membentengi kehidupan kita, sampai kita menikmati semua janji Tuhan. Teruslah berada di dalam jalurnya Tuhan sampai akhir hidup kita.

Leave a Reply