Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
2 Korintus 5:17
Setiap kita yang mengenal Kristus, harus memahami bahwa Allah mempunyai tujuan untuk setiap kehidupan kita yaitu untuk dijadikan serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus. Karena pada mulanya penciptaan, manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, penuh kemuliaan, hormat dan berkuasa. Tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa karena melanggar perintah Allah, maka manusia telah hilang kemuliaan Allah.
Bersyukur kepada Allah, yang telah memberikan Anak-Nya Yesus, yang telah taat sampai mati di kayu salib, untuk pengampunan setiap dosa manusia, sehingga oleh anugerah-Nya, kita yang percaya dan mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, memperoleh keselamatan dan kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.
Yang menjadi pertanyaan bagi kita, apakah “ciptaan baru” itu ? “Ciptaan baru” adalah kehidupan kita secara jasmani di dalam Kristus yang dalam segala keinginan, keputusan, pikiran dan perasaannya keluar dari apa yang ada di dalam kehidupan kita yaitu kehendak Kristus yang ada di dalam kita.
Salib merupakan titik awal untuk kita mengalami ciptaan baru, oleh sebab itu setiap orang yang bertemu dengan Salib Kristus, seharusnya akan mengalami perubahan dalam hidupnya, dimana keinginan daging dan keinginan dunia tidak lagi menguasai hidupnya. Karena di salib kehendak manusia hilang kehendak Allah dinyatakan. (Galatia 6:14).
Ciptaan baru memiliki ciri :
- 2 Korintus 5:1-10.
Orang yang dapat mengelola tubuhnya menjadi alat kehendak Tuhan untuk Kemuliaan Nya (1 Korintus 6:20). Jelas bahwa tubuh mempunyai tujuan dan fungsinya adalah untuk melakukan kehendak Allah untuk memuliakan-Nya, karena tubuh kita
adalah tempat kediaman Roh Kudus, dan menjadi alat penyembahan yang sejati (Roma 12:1-2). Oleh sebab itu peliharalah tubuh kita dengan makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, berolah raga, dengan tubuh ini kita bisa mengasihi sesama, melayani, berkorban dan memuliakan Tuhan. - 2 Korintus 5:11-12
Takut akan Tuhan adalah sesuatu yang
seharusnya terjadi secara alami dalam setiap kehidupan ciptaan baru, takut akan Tuhan adalah sikap menghormati dengan memprioritaskan Tuhan lebih dari apa dan siapapun. Sebagai ciptaan baru pasti akan tahu bahwa dalam hidupnya yang menjadi prioritas adalah untuk menyukakan hati Tuhan, bukanlah menyukakan manusia. Hati dan kerinduan Nya seharusnya lebih penting daripada keinginan kita. Kehendak Nya menjadi prioritas dalam hidup kita. - 2 Korintus 5:13-14
Ciptaan baru hidupnya diperintah dari dalam oleh kasih yang menguasai kehidupannya, kasih Kristus
yang memerintah hidupnya, sehingga semua motivasi dan tindakannya didasarkan oleh kasih, karena kasih bukan perasaan tetapi hukum yang memerintah hidupnya. Sehingga setiap tindakannya didorong untuk kepentingan orang lain, karena kasih upaya untuk menguntungkan orang lain, meskipun harus mengorbankan diri sendiri, karena kasih selalu memberi. Kadang kebenaran kita mengusir kasih Tuhan pergi dari hidup kita. Kita sering bicara tentang kasih tapi kita sering menghianati kasih. Masihkah kita mengasihi orang berdosa ? - 2 Korintus 5:15-16
Ciptaan baru selalu menilai orang lain seperti Kristus menilai diri kita, penilaiannya terhadap orang lain berdasarkan mata Kristus, selalu menilai manusia menurut ukuran Kristus, menghargai orang orang lain seperti Kristus menghargai kita. Ciptaan baru harus menyatakan Kristus, Salib adalah tempatnya, di salib Kristus tangannya terbuka, artinya terbuka untuk untuk semua orang, semua bangsa, semua suku, bahasa, dan warna kulit. - 2 Korintus 5:18
Ciptaan baru memiliki tujuan, tujuannya adalah pelayanan pendamaian, berita pendamaian, kita diutus untuk menjadi utusan-utusan pendamaian, yang diberitakan adalah salib Kristus yang bekerja dalam hidup kita, tidak ada pelayanan pendamaian tanpa salib Kristus. Ciptaan Baru mengerti arti pelayanan pendamaian yang sebenarnya, ketika salib yang ada di dalam hidupnya diberitakan, maka suami-istri yang mau bercerai dapat kembali diperdamaikan, orang tua dan anak hubungan yang sudah retak dapat diperdamaikan. Salib menghasilkan ciptaan baru yang berdampak.
-DW