Naaman Beroleh Kasih Karunia

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Amsal 3:5

Bahan Bacaan: 2 Raja-raja 5 : 1-19

Cerita Naaman yang menderita penyakit kusta sudah sering kita dengar sejak sekolah minggu. Suatu saat setelah berperang, Naaman membawa pulang seorang hamba perempuan. Suatu hari, dia berkeluh kesah tentang penyakit kustanya dan hambanya itu mendengar dan memberitahukan tentang seorang nabi di Samaria yang bisa menyembuhkan. Kabar tentang seseorang yang menderita penyakit kusta akhirnya didengar Elisa, dan Elisa menyuruh orang itu datang kepadanya. Lewat orang suruhannya, Naaman yang tiba di depan rumah Elisa disuruh mandi tujuh kali di sungai Yordan. Naaman sempat marah dan panas hati karena tidak terima diperlakukan seremeh itu.

Seringkali kuasa Tuhan terhambat karena akal pikiran kita selalu membanding-bandingkan dan merespon dengan salah. Naaman berharap Elisa akan melakukan hal spektakuler untuk menyembuhkan penyakitnya, lalu membandingkan sungai Yordan dengan sungai lain yang lebih bersih. Firman Tuhan yang diperkatakan Elisa adalah Firman yang berkuasa. Syukurlah para hamba Naaman mampu menenangkan dan membujuk Naaman untuk melakukan perintah Elisa, dan hasilnya dia sembuh.

Naaman termasuk orang yang mendapat kasih karunia Tuhan. Dari sekian banyak orang kusta di negrinya, Naaman dipilih Tuhan dan boleh disembuhkan, padahal dia bukan orang Israel bahkan tidak mengenal Tuhan. Setelah sembuh, dia mengaku bahwa Tuhanlah satu-satunya Tuhan.

Belajar dari Naaman, mari kita renungkan bahwa kita sebagai manusia tidaklah sempurna dan selalu punya masalah. Saat Naaman kecewa mendengar Firman itu, dia tidak mendapat apa-apa. Tapi ketika dia menerima Firman dengan rendah hati dan dia kerjakan, dia mendapat mujizat. Dia akhirnya mau percaya pada Tuhan yang hidup dan mau mengakui dosanya. Seringkali kita menjadi khawatir saat Tuhan izinkan proses kehidupan terjadi. Firman Tuhan harus diresponi dan dilakukan dengan baik, maka pemulihan akan terjadi dan kita akan melihat betapa besarnya Tuhan kita, lalu kita juga mampu memulihkan orang lain.

Leave a Reply