You are currently viewing Roh Kudus Yang Menaungimu

Roh Kudus Yang Menaungimu

Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau

Lukas 1 : 34 – 35

Dalam Lukas 1:28-35, Ada interaksi antara Maria dan dan malaikat Tuhan :

Ketika malaikat Tuhan memberi tahu Maria bahwa dia akan menjadi ibu dari Anak Istimewa Allah, dia mengajukan pertanyaan yang paling logis.

“Bagaimana ini bisa terjadi?”

Apa yang malaikat katakan padanya, selain mengejutkan, secara fisik tidak mungkin terjadi. Maria tahu seorang perawan tidak mungkin mengandung anak dan itulah dia, semua bisa terjadi dan nyatanya terjadi. Malaikat menjawabnya, dengan berkata,  “Jangan khawatir. Tuhan akan memampukan kamu untuk menjalani ini.” Dan kemudian dia menambahkan, “Dia akan memampukan kamu untuk melakukan nya dan hasilnya menjadi sesuatu yang tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya.”

Tidak ada wanita di sepanjang sejarah yang pernah menghadapi situasi seperti Maria. Tapi itu sangat luar biasa. Anda lihat, kita mungkin mengatakan hal serupa tentang hidup kita. Tidak seorang pun pernah berada dalam situasi Anda yang tepat, menghadapi apa yang Anda hadapi saat Anda menjalani hidup Anda. Seperti yang sering kita dengar perkataan dari orang tua atau orang lain yg pernah mengalami masa-masa sukar, mereka akan mulai bercerita dan mengatakan kepada kita “Tidak ada yang tahu semenderita dan sesukar apa yang telah saya rasakan …” Namun kita semua tahu apa artinya bergumul dengan kelemahan, kekurangan, dan rintangan yang tak tergoyahkan. Kami melihat situasi dan hubungan tertentu dan putus asa karena pernah mengalami penderitaan.

Hidup memiliki cara untuk mengungkap kelemahan kita. Kita adalah wadah yang lemah. Faktanya, kita diberi tahu oleh Alkitab bahwa kita adalah bejana tanah liat. Namun Tuhan menuntun kita ke tugas-tugas yang sulit (menurut kita) sehingga kita dengan pengenalan akan Tuhan, dapat mengandalkan dan bergantung kepada-Nya. Kuasa Tuhanlah yang memampukan kita melali semuanya.

Untuk pertanyaan Maria, “Bagaimana ini bisa terjadi?” Gabriel memberikan dua jawaban:

Pertama, (Luk 1:34) malaikat itu mengingatkannya bahwa peristiwa luar biasa itu akan menjadi pekerjaan Roh Kudus di dalam dirinya, bukan sesuatu dari kekuatan atau perbuatannya sendiri.

Dan kedua, (Luk 1:35) dia menyampaikan ada keajaiban lain yang terjadi di keluarga Maria sendiri, yaitu Elisabeth.

Bergantung pada karya Roh Kudus

Kapan terakhir kali Anda mendapati diri Anda berada di salah satu “sudut yang mustahil” dalam hidup Anda? Ada peristiwa yang tampaknya menghancurkan dunia anda. Masalah tampaknya tidak dapat diatasi. Kompleksitasnya tampak luar biasa. Anda tampaknya tidak dapat membuat kemajuan, tetapi ketahuilah bahwa Anda tidak dapat mundur atau menyerah, jika melakukannya semua akan semakin rumit untuk dijalani. Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, atau ke mana harus berpaling.

Alkitab dengan sangat luar biasa dalam menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak sendirian saat mengalami perasaan yang seperti itu. Ada satu Pribadi yang telah “berada di sana” sebelum kita, di tikungan yang sama curamnya, dan dalam keadaan yang sama mengerikannya. Halaman-halaman Alkitab menunjukkan kepada kita bagaimana Tuhan yang penuh kasih dan dengan senang hati membantu dan membebaskan kita  dari waktu ke waktu. Kita lihat apa yang Paulus akui dengan terus terang kepada jemaat di Korintus. 2 Korintus 1:8 “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami”.

Bukankah kalimat yang kita baca itu terdengar terlalu familiar? Bahkan sering kita dengar atau kita ceritakan sebagai kesaksian kita? Bukankah kita pernah mengalaminya juga? Merasakan “tekanan besar” seperti yang dialami Paulus? Tidakkah Anda merasakan ketidakmampuan untuk bertahan bahkan satu hari lagi? Tidakkah Anda merasakan keputusasaan mengalir – seperti air hujan yang turun dari langit membasahi Anda, dan kedinginan sampai ke hati Anda? Itulah yang dialami rasul besar Paulus. Tapi dengarkan apa yang dia pelajari melalui proses itu:

ayat 9 “Tetapi hal itu terjadi, supaya kami tidak mengandalkan diri kami sendiri, tetapi kepada Allah, yang membangkitkan orang mati.”

Tentang apa yang dikatakan Paulus, rasul yang besar itu: “Kami benar-benar hancur dan kewalahan, dan takut kami tidak akan pernah bisa melewatinya. Kami melihat betapa tidak berdayanya kami untuk membantu diri kami sendiri; tapi dibalik semuanya, saat itu kami menyerahkan segalanya ke tangan Tuhan, satu-satunya yang bisa menyelamatkan kami.” Paulus memperkuat percayanya kepada Tuhan.

Hal yang sama yang Tuhan tawarkan pada kita saat ini. Ketika Anda hancur dan kewalahan, ketika masalah tampak jauh lebih besar dari kemampuan Anda dan Anda merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatupun, ada Seseorang yang akan memampukan Anda untuk terus maju. Ada Seseorang yang akan meletakkan bahu-Nya untuk  Anda dan saya bersandar dan meletakkan dibawah kakiNya semua beban-beban Anda, jika Anda menyerahkan kekuatiran Anda kepada-Nya, Yaitu pada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah melewati penderitaan yang lebih dasyat itu dikayu Salib dan memberi kemenangan pada kita.

Maria bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin bisa terjadi?” Dan Malaikat itu menjawab, menunjuk ke luar dirinya:

Lukas 1. 34-37: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;

Jawaban yang sama yang Tuhan mau katakan kepada Anda dan saya hari ini. Ketika kita mendapati diri kita kewalahan oleh keadaan kita, kewalahan oleh tanggung jawab, dan terbebani oleh masalah-masalah yang tidak dapat kita atasi, kita harus berseru kepada Tuhan dan bersandar pada kemampuan Dia yang berdiam di dalam kita. Roh Kudus menaungi kita.

Terdapat 66 sinonim kata ‘menaungi’ di Tesaurus Bahasa Indonesia, diantaranya adalah adalah menutupi, melingkupi, meliputi, memayungi, mendindingi, melepaskan, mendapingi, merawat dll. Sinonim adalah kata yang memiliki persamaan makna dengan kata lain. Daftar sinonim dapat ditemukan di Tesaurus.[1]

Oleh sebab itu, Mari bergantung dan mengandalkan Allah Roh Kudus yang ada dalam diri kita, Dia yang menaungi kita dari berbagai masalah hidup ini bahkan dari masalah yang tak terhankan sekalipun.

Dalam Matius 11:28 : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.

Itu adalah salah satu alasan Yesus datang ke dunia ini. Dia melihat sekeliling dan melihat keadaan manusia yang terhuyung-huyung di bawah beban kekhawatiran dan penderitaan hidup, dan hati-Nya tergerak di dalam diri-Nya. Dia mengatakan ini kepada kita semua: “Marilah kepada-Ku”. Tuhan menginginkan kita secara aktif dan percaya datang kepadaNya, mengakui secara iman kepadaNya, bahwa Dia Tuhan Allah yang sanggup melepaskan kita dari tawanan penderitaan.

Sekali lagi Paulus menghadapi situasi yang sama beberapa saat kemudian dalam kitab 2 Korintus 12:9. Dia merasakan “Duri dalam daging”. Satu gambaran keadaan fisik yang menyakitkan, menganggu dan menyiksanya. Tiga kali dia memohon kepada Tuhan untuk dibebaskan dari penderitaan itu, dan tiga kali Dia diberi jawaban ini:  “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu”. Artinya Kasih karunia-Ku adalah yang kamu butuhkan. KekuatanKu paling kuat dan nyata akan kamu alami justru saat terlemah dalam hidupmu.

Dengan kata lain, “Kekuatan dan kuasa-Ku bekerja di tengah kelemahanmu, di tengah situasimu yang mustahil, di tengah saat-saat ketika kamu bertanya-tanya, Apa yang akan kulakukan?”

Kita sering membatasi pekerjaan Tuhan dalam hidup kita dengan tidak membiarkan Dia memampukan kita! Dengan tidak membiarkan Karya Roh Kudus bekerja dalam hidup kita! Kita tidak menyerahkan beban kita kepada-Nya karena hal itu tampak begitu mustahil bagi kita. Kita berkata, “Apa gunanya? Saya ingin Tuhan bekerja di dalam saya, tetapi hidup saya masih berantakan dan sedang berantakan dan saya tidak melihat Tuhan tidak pernah mau memampukan saya.”

Mungkin hidup Anda berantakan saat ini, tetapi Tuhan sangat luar biasa dalam memampukan orang untuk membereskan kekacauan hidup! Dengan apa? Dan bagaimana?

Maria tidak membatasi dirinya menjadi sekumpulan orang yang berfokus kepada ketidakmungkinan. Meskipun disaat dia mulai tidak dapat memahami bagaimana Tuhan akan mengerjakan apa yang DIA katakan akan terjadi dalam dirinya, dia hanya menundukkan kepalanya dan tunduk pada rencana Tuhan. Dan kita tahu semua bahwa rencana Tuhan yang besar tergenapi dalam kehidupan Maria.

Pertanyaannya apakah penderitaan yang dialami Maria begitu besar saat mengandung Tuhan kita Yesus Kristus? Jawabannya iya. Bahkan maria melahirkan Tuhan kita dikandang yang hina karena tidak ada tempat. Namun Maria dapat menanggungnya karena “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau.” Roh Kudus, Roh Yang Maha Kuasa, Roh Allah yang menaunginya.

Mungkin yang kita alamai saat ini seperti yang dialami rasul Paulus, rasul yang besar itu. Atau seperti yang dialami Maria ibu Yesus. Penderitaan dan kesesakan membuat kita terseok-seok, ingin maju, tapi tidak yakin bagaimana mengatasi dan melakukannya karena terlalu berat beban yang kita pikul. Kita terbuat dari tanah liat, keadaan kita sedang letih lesu dan tak berdaya. Hari ini Tuhan Maria ibu Yesus dan Tuhan rasul Paulus mau mengatakan yang sama kepada kita “mari datang pada Tuhan, mulai menyandarkan hidup kita padaNya, percaya padaNya maka kita akan diberikan kelegaan sebab “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau”.

-FS

 

Leave a Reply