Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi? Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun? Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?
(Mazmur 77:8-10)
Ini adalah suara hati seorang pria bernama Asaf. Ketika kita membaca ayat-ayat diatas, kita bisa merasakan kegelisahan dalam jiwanya saat ia mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan tentang penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
Alkitab memberitahu kita tentang semua kebenaran. Setiap kisah yang kita baca, Alktab tidak menutupi kekurangan, dosa dan kelemahan manusia. Bahkan para pahlawan iman yang hebat tidak dibingkai sedemikian rupa untuk membuat mereka terlihat seperti manusia super dan sempurna untuk kita pelajari. Alkitab juga memperlihatkan perjuangan nyata yang dimiliki orang-orang dalam mencari dan mengikuti jalan Tuhan dalam hidup mereka.
Jika kita jujur, kita harus mengakui bahkan sebagai orang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan, kita memiliki momen Asaf dalam hidup kita. Tapi syukurlah, bagian itu tidak berakhir di ayat sembilan.
“Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa. Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf”. Sela
Mazmur 77:12-16, dalam keraguannya, ia mengingat siapa Tuhan, dan asaf mengingat perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Dan hal itu menjadi kekuatannya untuk menghilangkan keraguannya, dan Asaf menyadari bahwa penyertaan Tuhan tetap ada dan berlaku sampai selamanya.
Saat kita membaca kisah asaf, merenungkannya, kita dapat menemukan teladan yang menguatkan jiwa kita.
Mengingat perbuatan Tuhan
Ini tentang mendapatkan perspektif.
Aku ingat semua yang telah Tuhan lakukan ; Aku ingat perbuatanmu yang besar dan dasyat di masa lalu. Perkara-perkara itu selalu ada di pikiranku. Aku tidak bisa berhenti memikirkan semua peristiwa-peristiwa itu. Itulah yang dikatakan pemazmur Asaf dalam Mazmur 77:11-12. Kata “ingat”, pikiran”, dan “berpikir”.
Ingatan adalah teman bagi iman. Kita semua pasti mempunyai kesaksian secara pribadi. Tuhan selalu dan pasti melakukan perkara yang ajaib dalam hidup kita semua. Dan, kesetiaannya di masa lalu dan sampai selamanya memberi kita kepercayaan diri untuk menghadapi keraguan akibat beban yang berat menimpa hidup kita.
Mazmur 103:2, Daud juga menuliskan hal yang sama “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dalam menjalani kehidupan ini, tentulah tidak mudah. Dan setiap orang harus berjuang untuk bertahan hidup. Bahyak rintangan dan tantangan yang harus kita hadapi, bahkan jatuh bangun menjadi proses kehidupan. Namun kita harus tetap bertahan. Dengan mengingat kebaikan Tuhan, maka kita akan bertahan melalui banyak rintangan.
Jika saat-saat ini Anda sedang mengalami masa-masa sulit, dan Anda mengalami keraguan tentang penyertaan Tuhan atas hidup Anda, luangkan waktu untuk merenungkan perbuatan-perbuatan Tuhan atas hidupmu dimasa lalu. Luangkan waktu untuk mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan.