Tuhan memberi kita Alkitab. Tentu saja tujuan Tuhan agar kita membaca dan mempelajari nya setiap hari, karena Tuhan memanggil kita untuk berbuat yang benar sesuai kebenaranNya.
Apakah dunia tempat kita tinggal hari ini membutuhkan manusia berkarakter yang benar dan baik?
Jawabannya tentu saja iya.
Pertanyaan berikutnya,
Apakah kemaren dan hari ini kita sudah menjadi manusia berkarakter benar dan baik sesuai Alkitab?
Jawabannya tentu saja Anda yang tahu bukan?? Mau atau tidak melakukannya.
Setiap perbuatan benar, baik, dan yang saleh sesuai kebenaran Tuhan tentunya merupakan cerminan dari ketekunan kita dalam menyenangkan Tuhan dengan mempelajari firman-Nya. Dan untuk berprilaku benar dan baik sesuai kebenaranNya, tentu saja gak segampang kita membicarakannya. Tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk melakukannya.
2 Timotius 3:16-17, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”. Firman Tuhan ini adalah jawabannya. Dengan membaca Alktab, merenungkan dan melakukanNya sebagai gaya hidup, maka pengikut Kristus diperlengkapi dan dimampukan untuk melakukan setiap pekerjaan dengan benar dan baik. Dalam Yohanes 43:26 “tetapi Penghibur, yaitu ROH KUDUS, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.
Tuhan itu baik! Ketika kita mau melakukannya. Maka kita akan diberi kesanggupan untuk menjadi baik dan benar sesuai dengan firmanNya. Sehingga kita mampu untuk melakukannya.
Benar dan baik sesuai Alkitab itu sangat berbeda dengan kriteria dunia ini.
Contohnya : baik sesuai alkitab adalah ‘berguna’, seperti garam, Matius 5:13; Lukas 14:34; ‘bermutu tinggi’, seperti emas, Kej 2:12; ‘produktif’, seperti pohon, Matius 7:17; tanah, Lukas 8:8. Jadi, menjadi baik menurut ajaran Tuhan Yesus Kristus dalam FirmanNya akan berdampak baik bagi orang lain. Berdampak baik secara moral (perilaku; hubungan antar sesama) dengan melakukan kehendak Allah, sesuai ajaranNya dalam firman-Nya. Ketika orang muda yang kaya bertanya kepada Kristus, perbuatan baik apakah yang harus ia perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal, Kristus segera mengarahkan dia kepada perintah Allah dalam Kesepuluh Hukum (Matius 19:16-30), namun ada hal yang tidak bisa dilakukannya yaitu memberikan hartanya kepada orang lain. Mengasihi yang Tuhan Yesus ajarkan kepada pengikutNya bukan hanya SEKEDAR simpati, hanya ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain saja tetapi lebih dari itu, Kasih yang Tuhan ajarkan adalah empati dan peduli terhadap orang lain, dengan berguna, berkualitas dan produktif. Roma 12: 9 “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.”
Menjadi pribadi yang empati dengan kekuatan kita sendiri akan sukar dilakukan, bisa-bisa menjadi sama seperti orang kaya yang disebutkan Tuhan Yesus di atas. Namun, dengan mempelajari, merenungkan dan melakukan kebenaran firman Tuhan, maka Roh Kudus, Kuasa Allah Yang Maha Tinggi memampukan kita menjadi pribadi yang baik. Jika ajaran Tuhan Yesus menjadi gaya hidup kita, maka kita dapat menjadi pribadi yang empati. Mengasihi dengan tulus. Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus memberi nasehat dalam suratnya terkait dengan pribadi yang empati menulis: “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati” 1 Petrus 3:8. Dan 1 Petrus 1:22, Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Harta dan pemberian untuk orang lain sering menjadi kendala kebaikan itu terwujud. Kenapa? Karena
Di dalam dunia tempat kita tinggal sekarang ini, hanya ada kasih dengan bersyarat. Berbeda dengan ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, Roma 12:9, Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Sebagai pengikut Kristus, kita harus berbeda dengan dunia ini. Dengan begitu kita disebut anak-anak Allah. Jika Anak, seharusnya mirip dan serupa dengan BapaNya. Bukankah demikian?
Demikian halnya dengan merespon pencobaan, penderitaan, atau proses kehidupan. Kita juga harus merespon dengan baik dan benar. Dalam menghadapi kejahatan pun, pengikut Kristus harus dengan sikap dan tindakan yang tetap berpegang teguh pada ‘kebaikan’ itu, seperti ditetapkan dalam firmanNya (Rm 12:12, 14, 21; 1 Tes 5:15, 21).
Apakah kita bisa berbuat baik, benar dan saleh, bahkan itu setiap hari di segala situasi dan tempat!? Apakah kita bisa melakukannya?
Tuhan mau memperlengkapi kita agar kita mampu melakukannya.
Melalui Alkitab yang adalah Firman Allah, Dia memberikan kebenaran tentang pengikutNya. Diantaranya :
1. Bergantung kepada Allah Tritunggal
Pada 1Petrus 1: 2, Petrus menuliskan tentang Allah Tritunggal. Umat pilihanNya memanggil Allah Bapa, Allah Roh dan Allah Putra. Artinya bahwa Orang Kristen, orang-orang pilihan percaya kepadaNya dan bergantung pada Allah Tritunggal sepenuhnya. Ketika kita mengandalkan Tuhan sepenuhnya atas hidup kita, maka ada jaminan penyertaan dan campur tanganNya atas semua aspek kehidupan kita.
2. Hidup Dalam Pengharapan
1 Petrus 1:18, setiap kita yang telah dipilihNya menjadi umat pilihanNya telah ditebus dari cara hidup lama dari nenek moyang yang tanpa pengharapan. Dengan kata lain, Ketika kita melibatkan Tuhan Yesus bekerja dalam hidup kita, disana ada pengharapan. 2 Korintus 5:17 menyatakan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Ini adalah kebenaran. Yang baru itu adalah pengharapan. Pengharapan di Dalam Yesus. Seberapa sering kita melibatkan Yesus Kristus dalam hidup kita?
3. Menggunakan perlengkapan senjata Allah
Kebenarannya adalah kehidupan Kristen itu adalah proses; Tuhan memanggil kita untuk berperang dan menjadi pememnang kehidupan tetapi Tuhan juga memperlengkapi kita! Dalam Efesus 6: 13-17 :
13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
Tuhan tidak akan meminta kita untuk melakukan apa pun yang kita tidak mampu atau tidak sanggup untuk melakukannya! (1 Korintus 46:13). Sebenarnya kita benar-benar tidak punya alasan untuk tidak melakukan panggilan Tuhan untuk melakukan yang benar, baik dan hidup saleh. Kenapa? Karena Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan senjata kebenaran itu sendiri, dan yang TIDAK MELEBIHI KEKUATAN manusia.
Dalam 1 Petrus 1:25, Pengikut Kristus diberi firman Allah yang kekal.
Tuhan memberi tahu kepada setiap pengikut Kristus semua yang perlu diketahui untuk dilakukan! Artinya kita punya panduan untuk menjadi benar lewat Alkitab, yaitu kebenaran yang kekal.
Sekarang, semua hal tentang mengikuti Kristus seharusnya membuat kita bersemangat. Mengapa? – Pikirkan sejenak dari semua kebenaran bagi pengikut Yesus Kristus!
Tuhan memilih untuk menciptakan kita meskipun Dia tahu kita akan melawan Dia. Tuhan sudah memiliki solusi untuk masalah manusia bahkan sebelum Dia menciptakan bumi tempat manusia akan hidup. Bahkan Tuhan berfirman Dia akan meyertai kita. Nah, apakah kebenaran ini berlaku bagi kita hari ini?
Mari kita luangkan waktu sejenak untuk memikirkan hal ini:
Apakah saya benar-benar melihat diri saya sebagai orang yang berbeda di dunia ini dengan pribadi yang berkarakter benar, menjadi orang baik dan saleh? ATAU apakah saya hanya berbaur dan ikut dengan cara dan prinsip hidup dunia ini?
Karena Tuhan itu baik dan sepanjang waktu Tuhan itu baik. Semua yang Dia ciptakan, terutama Anda dan saya, dimaksudkan untuk kebaikan!, katakan kepada jiwa kita “Saya diciptakan untuk kebaikan!”
– FS –