Suka Cita

Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Lukas 15:4

Tak terasa tinggal 4 hari lagi hari Natal tiba dan 10 hari lagi kita akan berganti tahun. Apa saja yang kita alami sepanjang tahun ini? Mungkin ada yang mengalami sukacita karena anaknya menikah, atau mendapatkan seorang cucu, atau melihat anaknya lulus sekolah.

Ada satu peristiwa besar yang membuat kita layak bersukacita. Hidup kita yang penuh dengan dosa dan seharusnya mendapatkan kematian ini, malah beroleh hidup kekal dan selamat karena kelahiran satu orang, yaitu Yesus.

Ketika kita diingatkan mengenai momen Natal, kita diingatkan tentang anugerah, kasih karunia Allah yang mengorbankan anak-Nya yang tunggal demi kita manusia berdosa. Pengorbanan itu dilakukanNya agar ada sukacita di dunia ini. Tentunya banyak juga hal yang membuat kita tidak bersukacita di tahun ini, tapi kasih karunia Allah yang cuma-cuma itu saja seharusnya cukup untuk membuat kita bersukacita. Kita mau terus bersukacita atas pengorbanan Allah.

Ada satu perumpamaan yang juga mengingatkan kita agar bersukacita, yaitu Perumpamaan Domba yang Hilang. Ternyata ada sukacita di sorga karena ada 1 orang yang bertobat saja. Saat kita diingatkan tentang keluarga, atau saudara, atau kenalan kita yang menjauh dari Tuhan, kita mau doakan dan bawa mereka kembali kepada Tuhan agar ada sukacita di sorga, tapi juga akan hadir sukacita di hati kita.

Karya yang Allah berikan yaitu pengorbananNya dengan memberikan anakNya yang tunggal, boleh membuat kita bersukacita meskipun saat ini mungkin kondisi kita sedang tidak baik dan bergumul dalam kesehatan atau finansial dan sebagainya. Ketika kita mendapatkan Yesus dalam hidup kita, sukacita kita sebenarnya sudah penuh. Sekarang, bagaimanakah respon kita? Mau terus mengeluh dan bersedih, atau mau menyatakan sukacita itu?

Leave a Reply